<body>
Freedom #7
Jumat, 10 Desember 2010

Benaya Sawada, 13 (Yuki)

Summer 1991
Saturday, 2nd Week of July, 08:30 AM
St. Pancras Hospital, London




"Selamat pagi, Ben," seorang gadis yang kini dikenal Benaya sebagai salah seorang saudara sepupunya menjadi orang pertama yang ia lihat pagi itu ketika bangun tidur. Benaya tersenyum lemah, menganggukkan kepala yang masih terasa begitu pusing saat digerakkan, "Pagi, Belle." Ia sudah lebih tenang sekarang setelah satu minggu berlalu. Ucapan orang asing berkulit gelap yang ternyata adalah ayah angkatnya telah membuat Benaya sadar bahwa mengamuk dan berteriak takkan membuatnya lepas dari kenyataan bahwa ingatannya hilang. Perlakuan pria yang kini ia panggil dengan sapaan Papa Yusu membuatnya merasa semua akan baik-baik saja. Begitupun dengan Mama Rei, Bibi Kaori, Belle dan Zeus yang setiap hari datang bergantian menemaninya di rumah sakit.




Walau ingatannya hilang, paling tidak ia tidak merasa sendirian. Ada orang-orang yang bersedia menceritakan banyak hal tentang siapa dirinya.


Belle duduk di samping ranjangnya, memegangi tangannya dan bercerita macam-macam. Semua yang ingin ia ketahui, diberitahu oleh Belle. Kebanyakan soal Hogwarts, sekolah sihir tempatnya belajar selama dua tahun belakangan. Tanggal 1 September nanti, ia akan kembali ke sana. Cerita-cerita Belle membuatnya merasa dekat dengan Hogwarts meski ia tak tahu nama-nama yang disebutkan Belle sebagai teman-teman dekatnya.

"Tak apa-apa," kata Belle tersenyum, "Pelan-pelan saja tak perlu terburu-buru. Aku yakin teman-temanmu di Hogwarts pasti akan membantumu."

Tak lama kemudian, Benaya tertidur lagi setelah menyantap sarapannya. Bocah itu masih kesakitan hingga napsu makannya belum benar-benar pulih. Dan ketika ia membuka mata untuk kedua kalinya hari itu, yang dilihatnya adalah Zeus. Saudara sepupunya yang lain.

"Hey, jagoan," Zeus tersenyum ketika Benaya membuka matanya, "Bagaimana kabarmu hari ini? Siap menghajar monster jahat?"


"Aku sudah terlalu besar untuk lelucon semacam itu," ujar Benaya tertawa lirih, "Belle mana?"


"Sudah pulang. Besok ia akan datang lagi," balas Zeus ikut tertawa. "Jadi, bagaimana perasaanmu? Sudah lebih baik?"

Benaya mengangguk, "Kepalaku masih sakit dan punggungku juga. Tapi selebihnya aku merasa sangat baik."

"Artinya kau akan segera sembuh," Zeus tersenyum lagi. Melihat Zeus selalu membuat Benaya merasa kagum. Zeus terlihat begitu gagah. Begitu baik. Katanya Zeus memiliki sebuah panti asuhan gratis untuk anak-anak yang terbuang. Tidakkah itu keren? "Nanti kuajak kau bermain ke Skull Alley kalau sudah sehat."


"Janji, ya," Benaya tak sabar ingin melihat Skull Alley. Tempat itu kedengaran hebat dari cerita yang Zeus sampaikan padanya setiap hari. Kemudian derit pintu yang terbuka terdengar, Benaya memalingkan wajah untuk melihat siapa yang datang. "Papa Yusu... Mama Rei..." Benaya tersenyum. Senang.

Label:



Profile
your zone for roleplaying


Janani ;DD
Blog ini dibuat untuk para RPers yang tidak sempat menyelesaikan plot RPnya di RPF mana pun. Blog ini dibuat untuk para RPers yang ingin nge-RP dengan setting dunia sebebas-bebasnya. Caranya? IM saya ke usaneko_uq (YM) dan beritahukan gmail Anda untuk saya invite menjadi penulis di blog ini. Atau kirimkan post RP Anda lewat email ke usaneko_uq@yahoo.com


Tagboard
scream out loud

Contents
roleplay title on going

Freedom ||. Friend. Friend. Friend. Friend. Friend. Friend. Friend. Friend. Friend.

Archives
gone with the wind

Desember 2010

Credits
take a bow

Designer
Inspiration